Meretas Literasi di Dinding-Dinding Kelas MTsN 2 Kota Malang

Senin, 09 Oktober 2023

MTsN 2 Kota Malang – Tak selamanya membaca cerpen harus duduk manis di depan meja sambil menikmati secangkir teh manis dan kudapan hangat di teras rumah. Ternyata menikmati cerpen dengan ramai-ramai di dinding kelas tetangga asik juga. Apa lagi yang dibaca adalah cerpen karya dari kelas yang berbeda gender. Hal ini pasti akan penuh nuansa kepo dan penasaran. Pihak cewek mungkin diam-diam juga ingin tahu apa yang dipikirkan anak-anak cowok dan mungkin sebaliknya. Intinya kegiatan kunjungan galery cerpen di kelas lain menjadi kegiatan belajar yang menarik.

Kegiatan membuat galery cerpen ini didasarkan pada tuntutan materi Bahasa Indonesia di kelas 9 KD 4.6 yang berbunyi : 4.6 Mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan. Pembelajaran materi cerpen di kelas 9 terkadang menjadi materi yang berat dan menjenuhkan. Siswa merasa tak mampu merangkai kata-kata untuk menulis cerita. Mereka merasa buntu untuk dapat menggerakkan dan melanjutkan cerita pada ending yang diinginkan. Ternyata kebuntuan dan kemacetan ide yang dialami siswa dapat sedikit terdobrak atau terbuka ketika diberitahukan bahwa karya mereka akan dipamerkan

 

kepada kelas lain. Jiwa kelaki-lakian mereka semakin membuncah makakala disampaikan bahwa tamu kunjungan berasal dari gender wanita. Hal ini memicu semangat dan agresivitas mereka saat mengikuti materi menulis cerpen. Mungkin mereka ingin dapat menyajikan cerpen yang mereka tulis dengan lebih baik dan enak dibaca.

Kegiatan belajar berbasis proyek dan karya bisa menjadi kegiatan yang menantang dan menyenangkan bagi guru dan peserta didik. Kegiatan semacam ini membutuhkan SOP dan target yang jelas sehingga guru dan siswa sama-sama terbuka dalam mengawal kegiatan seperti ini. Misalkan, apa yang akan didapatkan siswa jika karya mereka mendapat apresiasi positif dari pengunjung. Bagaimana konsekuensinya jika selama pengerjaan proyek ada salah satu siswa yang tidak terlibat. Bagaimana konsekuensinya jika batas waktu proyek tidak tercapai. Dan kesepakatan-kesepakatan lain yang dapat didiskusikan dengan siswa. Sehingga, proyek belajar seperti ini serasa untuk kepentingan siswa sepenuhnya. Mereka merasakan tanggung jawab, mereka merasakan solidaritas, mereka merasakan berbagai hal ketika mereka bergesekan dengan teman (Rio).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*